Monumen Jayandaru
Monumen Jayandaru (bandeng dan udang) berdiri kokoh sebagai simbol dari Kabupaten Sidoarjo. Sudah pada tahu kan kalau Sidoarjo kaya akan hasil laut, khususnya bandeng dan udang. Keberadaan monumen ini bertujuan agar masyarakat luas lebih mengenal akan ikon dari Sidoarjo. Lebih keren gitu lah ya, kalau dibuat monumen. Karena dari aku kecil sampai sekarang, hanya melihat ikon dari Sidoarjo ini hanya dari patung selamat datang yang berbatasan dengan Surabaya, bentuknya aja kurang “nyeni”. Dengan adanya monumen Jayandaru rasanya keren karena lebih artistik.
Oiya, pembangunan monumen ini merupakan kegiatan CSR suatu perusahaan pengolahan makanan hasil laut yang memang sudah berdiri lama di Sidoarjo. Pembuat monumen setinggi kurang lebih 25 meter adalah seniman dari Bali, yaitu I Wayan Winten. Nah, yang heboh dari proses berdirinya monumen ini adalah patung – patung yang mengelilinginya. Ada Sembilan patung manusia yang merupakan cerminan dari kegiatan masyarakat Sidoarjo, ada patung petani, penjual krupuk, menangkap ikan, dan lain sebagainya. Karena patung tersebut berbentuk manusia, maka mengundang kontra dari berbagai ormas islam, karena dikhawatirkan akan menjadi tempat pemujaan.
Dilakukan berbagai mediasi antara ormas, baik itu pro dan kontra dengan pemerintah kabupaten Sidoarjo. Akhirnya, patung yang mengelilingi monumen tetap dikerjakan, namun setelah hari peresmian, patung itu akan dibongkar. Sebagai pengganti patung, pot – pot bunga sebagai alternatif untuk mengelilingi monumen Jayandaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar